Tanggal 20 oktober 2010 mendatang, maka genaplah usia kepemimpinan Presiden SusiloBambang Yudhoyono yang sudah berumur 6 tahun. 6 tahun memimpin Indonesia dalamcabinet Indonesia bersatu (KIB) jilid 1 dan jilid 2. Layak nya suatu agenda ceremonialmenyambut kelahiran, maka perlu adanya muhasabah/ introspeksi yang harus dilakukan.Evaluasi kepemimpinan sby selama ulang tahun menjadi tema yang cukup menarik untukdilakukan dan dibicarakan.Selama bebarapa decade bangsa ini dipimpin oleh beberapa orang pemimpin yang merekamenjadi orang yang dinomor satu kan dinegeri ini, dimulai dari presiden sukarno dengansemangat juang nya, presiden Suharto dengan ketegasannya, presiden bj. Habibie dengankeintelektualannya, presiden Abdurrahman wahid dengan kelucuannya, presiden megawatisukarno putrid dengan wong ciliknya sampai dengan kemepimpinan sby dengan pencitraannyayang sungguh luar biasa. Ada banyak hal yang harus kita lihat jika kita ingin mengadakan suatuevaluasi terhadap bangsa ini.Selama 2 dekade kepemimpinan sby ini, bangsa ini terlalu banyak permasalahannya, dimulaiawal pemerintahannya yang ketika itu Indonesia dilanda banjir bandang yang luar biasa, disusuladanya longsor, setelah itu adanya teroris disana sini, banyak terjadi mafia-mafia disana sini.Terkadang ada celetukan dari masyarakat bahwa sby ( Susah Bener Ya ), negeri iniseolah-olah tidak pernah luput dengan masalah ibaratnya TIADA HARI TANPA MASALAH.
Melalui momen yang tepat ini, maka sudah sepantas nya kita mengevaluasi kinerja SBY,karena rakyat adalah Ibu kandung dari pemimpin hari ini, maka kita harus memberikan nasihatyang berarti agar negeri ini kedepan tidak lagi diliputi dengan masalah-masalah. Setidaknyaada 2 aspek evaluasi yang harus kita lakukan yaitu aspek internal dan aspek ekseternal.Aspek internalSebelum kita harus mengevaluasi bangsa ini secara keseluruhan, maka kita harus melihatdahulu kapabilitas pemimpin kita. Apakah sby sudah melaksanakan fungsi nya sebagaipemimpin atau belum. Seorang pemimpin adalah orang bisa memberikan ketenangan,memberikan bantuan, memberikan sapaan, memberikan rasa kegembiraan, memberikankeputusan bagi rakyatnya. Ketika saya menjadi pemimpin anda semua, maka agenda sayaadalah agenda untuk kesejahteraan rakyat, pemerataan, dan sebagainya.Mungkin itu sedikit selentingan janji-janji yang diucapkan. Kenyataan hari ini banyak kebijakanyang tidak berpihak kepada rakyat, dimulai dari BLT yangkatanya mensejahterakan rakyat, itu hanya menambah penderitaan rakyat, kebijakan gas elpijijuga tidak malah mengurangi penderitaan rakyat malahan membuat rakyat semakin takutmemakai gas, kebijakan harga barang yang tidak stabil membuat rakyat semakin menderita.Setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak pernah mendatangkan kesejahteraan yang berarti bagirakyat Indonesia. Ditambah dengan akhir-akhir ini sikap sby yang tidak bijaksana dalammenanggapi ancaman-ancaman yang dilakukan oleh Negara-negara tetangga kepadaindoenesia. Sby terlalu lemah dalam mengambil suatu kebijakan. Seyogya nya seorangpemimpin harus benar-benar bias memberikan kenyamanan kepada rakyatnya.
Sby belum memiliki aspek kepemimpinan yang sebenarnya. Politik pencitraan yang selama inibeliau lakukan di public bukanlah mencirikan seorang pemimpin yang berkarakter. Sby terlalubanyak memberikan beban negeri ini kepada rakyat,mari kita bersama-sama untukmembenahi ini , itulah perkataan yangsenantiasa kita dengar. Seorang pemimpin tidak boleh terlalu banyak mengeluh, pemimpinyang berkarakter adalah pemimpin yang mampu memberikan suasana yang kondusif bagirakyatnya, rakyat bukan lah tempat mengadu, tapi rakyat lah yang seharusnya mengadukepada pemimpinnya.Aspek eksternalBanyak kondisi eksternal bangsa ini yang harus kita evaluasi, diantaranya bidang ekonomi dankebijakan Politik sby selama 6 tahun kepemimpinannya. Program kesejahteraan masyarakatmerupakan program utama dari SBY, tapi banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpinnegeri ini tidak berpihak kepada rakyat, BLT yang merupakan salah satu agenda kesejaheraanrakyat menjadi sesuatu yang membawa penderitaan. Kebijakan Gas elpiji, yang merupakanagenda kesejahteraan rakyat, malah menjadi boomerang yang sangat luar biasa, ratusan orangtertimpa musibah.Pemerintah tidak harus merasa bangga dengan kondisi masyarakat Indonesia hari ini,penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta (dari 11,91 juta pada Maret 2009menjadi 11,10 juta pada Maret 2010), sementara di daerah perdesaan berkurang 0,69 jutaorang (dari 20,62 juta pada Maret 2009 menjadi 19,93 juta pada Maret 2010). Kondisi inimenunjukkan pemerintahan SBY belum bisa melakukan kesejahteraan rakyat. Pembangunanekonomi kerakyatan tidak hanya berada di pusat pemerintahan tapi mencapai kepadaranah-ranah pedesaan.
Kita merasa gembira dengan pernyataan seorang SBY ketika awal menjabat menjadi presiden,akan memberantas segala bentuk Korupsi, dengan membentuk berbagai instansi untukmenanngani permasalahan hukum ini, tapi sayang seribu kali sayang hukum dinegara ini terlalulambat, dan belum ada kesetaraan dalam mendapat kan kesetaraan di negeri ini, banyakkoruptor-koruptor yang hari ini bebas, dan masih merajalela di masyarakat. Korupsi kianmerajalela, angka pelanggaran HAM semakin bertambah. Satu persatu pejabat dan mantanpejabat terungkap terlibat berbagai kasus. Tapi kasus yang telah ada tidak kunjung selesai,tidak jelas perkembangannya. Menunjukkan bahwa Hukum di negeri ini tidak ditegakkandengan tegas dan penegak hukum tidak bertindak tegas terhadap berbagai kasus dancenderung tebang pilih.Bangsa ini merasa bangga dengan kebijakan pemerintah memberikan porsi anggaran 20%untuk pendidikan bangsa ini, tapi pendidikan bangsa ini masih jauh dari konsep pemerataan,masih banyak dari anak bangsa yang tidak mengecap pendidikan karena permasalahanekonomi, permasalahan kasta. Janji pemerintah untuk melakukan pendidikan gratis ibaratnyaseperti mimpi disiang bolong.Kondisi Hutan negeri semakin ini semakin menipis, suhu bumi kian meningkat, bencana akibatrusaknya hutan sudah menjadi hal yang sering terjadi. Bencana di negeri ini, wasior,merupakan perwujudan dari sudah tidak stabil nya fungsi hutan di negeri ini, kasus lapindobelum juga terselesaikan, masih banyak rakyat yang menderita. kasus Illegal logging tidakkunjung selesai, oknum yang seharusnya bertanggung jawab terhadap masalah tersebuthingga kini masih berkeliaran bebas. Hal ini menunjukkan Pemerintah tidak menunjukkan sikaptegas untuk melestarikan alam dan melindungi hutan yang ada.Kedua aspek ini lah yang menjadi kan kita yakin bahwa hari ini sby belum bisa menjadipemimpin yang baik bagi bangsa nya, dan tidak bisa kita pungkiri bahwa bangsa ini saratdengan permasalahan “tiada hari tanpa masalah”.